puzzleindonesia.com – Pemerintah Indonesia kini mengambil langkah strategis dalam menata ulang narasi sejarah. Melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pemerintah mengganti istilah “Orde Lama“ yang selama ini digunakan dalam buku-buku sejarah. Langkah ini menunjukkan komitmen untuk menyajikan sejarah secara lebih adil dan objektif.
Alasan Pemerintah Mengganti Istilah Orde Lama
Selama beberapa dekade, istilah “Orde Lama” sering muncul dalam buku pelajaran dan literatur sejarah. Sayangnya, istilah ini memiliki konotasi politis yang tidak netral. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu melakukan koreksi. Selain itu, pendekatan baru ini dapat membantu masyarakat melihat sejarah dari sudut pandang yang lebih luas.
Penyusunan Sejarah Kini Lebih Objektif dan Kontekstual
Dalam proses penulisan ulang, tim penyusun sejarah tidak lagi menggunakan pembagian seperti “Orde Lama” dan “Orde Baru”. Mereka memilih pendekatan berbasis kronologi dan kontribusi tokoh-tokoh bangsa. Dengan begitu, siswa bisa memahami perjalanan sejarah berdasarkan fakta, bukan sudut pandang politis.
Lebih jauh lagi, langkah ini akan mendorong terbentuknya pemikiran kritis di kalangan generasi muda. Mereka tidak hanya menghafal peristiwa, tetapi juga belajar menganalisis konteks dan dampaknya terhadap kehidupan berbangsa.
Akademisi Dukung Langkah Ini
Banyak sejarawan dan akademisi menyambut baik kebijakan ini. Mereka menilai pemerintah telah menunjukkan kepedulian terhadap kualitas pendidikan sejarah. Menurut mereka, narasi sejarah yang seimbang bisa memperkuat rasa persatuan nasional. Selain itu, revisi ini juga membuka ruang dialog yang sehat antar generasi.
Dampak Perubahan Ini terhadap Dunia Pendidikan
Langkah ini berdampak langsung terhadap materi pelajaran di sekolah. Guru-guru akan menerima pelatihan agar mampu menyampaikan sejarah dengan sudut pandang yang lebih adil. Selain itu, buku pelajaran akan mengalami revisi agar sesuai dengan narasi terbaru.
Tak hanya itu, siswa juga akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. Mereka bisa memahami peristiwa sejarah secara menyeluruh, bukan sekadar dari label atau istilah tertentu.
Kesimpulan: Sejarah Baru untuk Generasi Masa Depan
Dengan menghapus istilah “Orde Lama”, pemerintah menunjukkan niat untuk menulis sejarah yang lebih netral dan inklusif. Langkah ini bukan hanya soal pergantian istilah, melainkan tentang membentuk kesadaran sejarah yang lebih utuh. Karena itu, revisi sejarah ini layak didukung semua pihak demi menciptakan generasi yang kritis dan cinta tanah air.