PUZZLEINDONESIA.COM – Revolusi Industri 4.0 telah menjadi era transformasi besar dalam tatanan industri global, ditandai dengan integrasi teknologi cerdas seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Internet of Things (IoT), dan robotika ke dalam proses produksi dan kehidupan sehari-hari. Dalam lanskap global ini, Korea Selatan muncul sebagai salah satu negara terdepan yang memainkan peran penting dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi-teknologi tersebut, terutama dalam bidang AI dan robotika.
Fondasi Teknologi yang Kuat
Korea Selatan merupakan negara dengan infrastruktur digital yang sangat maju. Tingkat penetrasi internet yang tinggi, kecepatan koneksi yang luar biasa, dan kebijakan pemerintah yang pro-teknologi menciptakan lingkungan yang subur bagi pengembangan teknologi Revolusi Industri 4.0. Dalam laporan Global Innovation Index, Korea Selatan secara konsisten menempati peringkat tinggi berkat investasi besar dalam riset dan pengembangan (R&D).
Perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung, LG, dan Hyundai menjadi motor penggerak inovasi teknologi. Misalnya, Samsung tidak hanya mendominasi industri elektronik konsumen, tetapi juga aktif dalam riset AI, dengan membangun pusat AI global di Seoul, Cambridge, Toronto, dan Silicon Valley. Hyundai, di sisi lain, mengembangkan kendaraan otonom dan robotika melalui akuisisi Boston Dynamics pada 2020.
Kecerdasan Buatan (AI) sebagai Pilar Utama
AI menjadi salah satu pilar utama strategi teknologi Korea Selatan. Kurikulum dan program riset mereka dirancang untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0, sering kali bekerja sama dengan perusahaan teknologi global.
Robotika dan Otomatisasi Industri
Korea Selatan juga merupakan salah satu negara dengan tingkat adopsi robot industri tertinggi di dunia.
Di sektor perhotelan dan restoran, robot telah mulai menggantikan peran manusia dalam pelayanan pelanggan.
“text-align: justify;”>Robotika juga menjadi salah satu fokus pendidikan teknologi di Korea Selatan. Pemerintah mendorong pengenalan robotika sejak usia dini, dengan kompetisi robotik nasional dan kurikulum STEM di sekolah dasar dan menengah.
Tantangan dan Strategi ke Depan
Meskipun berada di garis depan dalam adopsi teknologi, Korea Selatan tidak lepas dari tantangan. Ketergantungan pada perusahaan besar (chaebol) menciptakan ketimpangan inovasi antara perusahaan besar dan UMKM.