Beberapa Ritual ala Warga Jepang untuk Jaga Kesehatan Mental

Beberapa Ritual ala Warga Jepang untuk Jaga Kesehatan Mental

PUZZLEINDONESIA.COM – Jepang dikenal sebagai negara maju yang memiliki etos kerja tinggi, teknologi canggih, dan masyarakat yang sangat disiplin. Namun di balik segala kemajuan tersebut, Jepang juga menghadapi tantangan besar dalam hal kesehatan mental. Tingkat stres yang tinggi, tekanan sosial, serta budaya kerja yang ketat sering kali menimbulkan masalah psikologis. Untuk menyeimbangkan hidup, warga Jepang mengembangkan berbagai ritual dan kebiasaan tradisional maupun modern guna menjaga kesehatan mental mereka. Beberapa di antaranya bahkan telah menjadi inspirasi di berbagai belahan dunia.

Berikut ini beberapa ritual ala warga Jepang yang membantu menjaga kesehatan mental mereka:

1. Shinrin-yoku (Mandi Hutan)

Salah satu praktik paling terkenal dari Jepang dalam menjaga kesehatan mental adalah shinrin-yoku, yang secara harfiah berarti “mandi hutan”. Ini bukan mandi dalam arti harfiah, melainkan kegiatan menyatu dengan alam dengan berjalan pelan di tengah hutan, menikmati aroma pohon, suara burung, dan cahaya matahari yang menembus dedaunan.

Menurut berbagai studi, shinrin-yoku dapat mengurangi hormon stres (kortisol), menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan mood. Aktivitas ini dianggap sebagai bentuk meditasi alami, di mana tubuh dan pikiran kembali selaras dengan ritme alam.

2. Minum Teh dengan Penuh Kesadaran

Budaya minum teh di Jepang bukan sekadar kegiatan untuk melepas dahaga, melainkan juga ritual yang penuh makna. Upacara minum teh tradisional (chanoyu atau sado) melibatkan serangkaian langkah yang dilakukan dengan penuh kesadaran, ketenangan, dan kehormatan terhadap setiap detail — mulai dari cara menyajikan teh, hingga bagaimana meminumnya.

Ritual ini mengajarkan prinsip wabi-sabi (keindahan dalam ketidaksempurnaan) dan ichigo ichie (menghargai setiap pertemuan seolah tak akan terulang). Dengan melibatkan diri sepenuhnya dalam momen ini, seseorang dapat merasakan keheningan batin dan menurunkan kecemasan.

3. Ofuro (Mandi Air Panas) dan Onsen

Mandi air panas adalah ritual harian yang sangat penting bagi masyarakat Jepang. Ofuro (bathtub di rumah) maupun onsen (pemandian air panas alami) digunakan bukan hanya untuk membersihkan tubuh, tetapi juga untuk menenangkan pikiran dan meredakan ketegangan otot.

Sensasi berendam dalam air panas dipercaya meningkatkan sirkulasi darah, membantu tidur lebih nyenyak, dan memberi efek relaksasi yang kuat. Selain itu, aktivitas ini juga kerap dilakukan secara diam-diam, sehingga memberi ruang bagi refleksi diri.

4. Ikigai – Menemukan Alasan untuk Bangun Pagi

Konsep ikigai adalah filosofi hidup orang Jepang yang berarti “alasan untuk hidup” atau “alasan untuk bangun di pagi hari”. Setiap orang diharapkan menemukan keseimbangan antara apa yang mereka cintai, apa yang mereka kuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang bisa memberikan penghasilan.

Menemukan ikigai memberi seseorang tujuan hidup yang kuat, yang secara tidak langsung membantu menjaga kesehatan mental. Hidup yang bermakna dan terarah membuat seseorang lebih tahan terhadap stres dan tekanan eksternal.

5. Kaizen – Perbaikan Kecil Setiap Hari

Kaizen adalah filosofi Jepang tentang perbaikan terus-menerus. Dalam konteks kesehatan mental, kaizen mengajarkan pentingnya perubahan kecil dan konsisten, daripada transformasi besar yang instan. Dengan membuat langkah-langkah kecil, seperti tidur lebih teratur, menulis jurnal, atau berjalan kaki 10 menit setiap hari, seseorang bisa menciptakan rutinitas sehat secara berkelanjutan.

Ritual kaizen juga mengajarkan kita untuk bersabar dengan proses. Ini sangat membantu mereka yang mengalami stres atau kelelahan karena ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri.

6. Rajin Menulis dan Membaca

Masyarakat Jepang juga terkenal dengan kebiasaan menulis harian dan membaca. Menulis jurnal, atau bahkan sekadar mencatat pikiran dan perasaan, merupakan metode yang terbukti efektif untuk menjaga stabilitas mental. Proses ini memberi ruang bagi emosi untuk diekspresikan dan diproses.

Sementara itu, budaya membaca buku — terutama karya sastra yang mengangkat sisi filosofis kehidupan — juga menjadi cara introspeksi yang dalam bagi banyak orang Jepang. Aktivitas ini memberi ketenangan dan pemahaman baru atas berbagai aspek kehidupan.

7. Merawat Barang dengan Filosofi Kintsugi

Kintsugi adalah seni memperbaiki keramik yang pecah dengan menggunakan emas atau perak. Bagi masyarakat Jepang, kintsugi adalah simbol bahwa luka dan retakan bukanlah hal yang harus disembunyikan, melainkan bagian dari keindahan hidup.

Filosofi ini memberi pelajaran penting dalam kesehatan mental: bahwa keterpurukan atau masa lalu yang menyakitkan bisa menjadi sumber kekuatan dan keindahan baru. Dengan menerima diri seutuhnya, termasuk bagian yang rusak, seseorang bisa lebih damai menjalani hidup.

Penutup

Kesehatan mental adalah bagian penting dari kehidupan yang sering kali terabaikan, terutama dalam budaya kerja yang padat dan kompetitif seperti di Jepang. Namun, dari dalam tradisi dan kebijaksanaan lokal, muncul berbagai ritual yang tidak hanya menenangkan pikiran, tetapi juga mengajarkan cara hidup yang lebih seimbang dan bermakna.

Kita bisa belajar dari warga Jepang bahwa menjaga kesehatan mental tidak harus selalu rumit. Terkadang, cukup dengan kembali pada alam, menghargai momen sederhana, dan memperlakukan diri dengan kasih sayang, kita bisa menemukan kembali ketenangan batin yang selama ini kita cari.