Ilmuwan Temukan Laba-Laba Laut Unik yang Hidup dari Gas Metana di Dasar Samudra

ilmuwan-temukan-laba-laba-laut-unik-yang-hidup-dari-gas-metana-di-dasar-samudra

puzzleindonesia.com – Tim ilmuwan kelautan dari Universitas Tasmania menemukan spesies baru laba-laba laut di dasar laut Samudra Pasifik. Penemuan ini mengejutkan para peneliti karena spesies tersebut menggunakan metana sebagai sumber energi utama. Laba-laba laut itu merangkak perlahan di sekitar ventilasi hidrotermal, lingkungan ekstrem yang penuh senyawa kimia beracun. Para peneliti menangkap gambar dan video gerakan makhluk itu menggunakan kendaraan kendali jarak jauh (ROV) selama ekspedisi bawah laut pada Mei 2025.

Karakteristik Unik Laba-Laba Laut Metanotrof

Laba-laba laut ini memiliki tubuh transparan dengan panjang mencapai 12 sentimeter. Delapan kakinya bergerak kaku namun efisien di dasar laut yang gelap dan berbatu. Tim peneliti menamai spesies itu Pycnogonum methanicus, mencerminkan kemampuannya memanfaatkan metana. Ilmuwan mendeteksi mikroorganisme simbiotik dalam tubuh laba-laba laut ini yang mengubah gas metana menjadi energi kimia. Hubungan simbiosis ini memungkinkan makhluk tersebut bertahan hidup tanpa cahaya matahari dan makanan konvensional.

Lingkungan Ekstrem Menjadi Habitat Ideal

Makhluk ini hidup di kedalaman lebih dari 2.000 meter di dekat ventilasi hidrotermal aktif. Lokasi ini menghasilkan suhu tinggi, tekanan ekstrem, dan kandungan metana yang melimpah. Laba-laba laut bertenaga metana menjelajahi lingkungan itu untuk mencari sumber metana yang cukup stabil. Para peneliti memperkirakan spesies ini telah berevolusi selama jutaan tahun untuk beradaptasi secara ekstrem dengan lingkungan tersebut. Adaptasi itu meliputi sistem pencernaan khusus dan lapisan luar tubuh yang tahan terhadap senyawa beracun.

Potensi Pemanfaatan Ilmiah dan Energi Baru

Ilmuwan menilai penemuan ini sebagai terobosan dalam bidang bioteknologi dan energi alternatif. Kemampuan mikroba simbiotik mengubah metana menjadi energi membuka kemungkinan riset baru dalam pemanfaatan sumber energi bersih dari mikroorganisme laut. Para peneliti juga menganggap makhluk ini sebagai indikator penting untuk mendeteksi kondisi lingkungan bawah laut yang berubah akibat aktivitas vulkanik atau eksploitasi energi laut dalam.

Dampak Ekologis dan Pentingnya Konservasi

Para ilmuwan menekankan pentingnya menjaga habitat unik ini dari eksplorasi tambang laut dalam yang semakin intensif. Laba-laba laut bertenaga metana menunjukkan betapa kaya dan belum terjamahnya keanekaragaman hayati dasar laut. Para ahli kelautan mengusulkan perlindungan kawasan sekitar ventilasi hidrotermal sebagai zona konservasi biologi laut dalam. Penemuan ini memperkuat urgensi untuk melestarikan lingkungan laut dalam sebelum teknologi industri merusaknya lebih jauh.